DISKURSUS IDENTITAS DAN PILGUB NTT DALAM LOGIC OF CRITICAL EXPLANATION
Main Article Content
Abstract
Artikel ini berfokus menguraikan diskursus identitas primordial dalam Pilgub NTT. Secara spesifik, studi ini menganalisa dinamika identitas etno-religius pada Pilgub NTT dengan menggunakan kerangka logics of critical explanation. Logic of critical explanation merupakan upaya metodologis yang dilakukan oleh Glynos dan Howarth (2007) dalam mengoperasionalisasi teori diskursus Laclau-Mouffe yang selama ini dianggap terlalu abstrak dan defisit metodologi. Mengikuti kerangka metodologi tersebut dan mengumpulkan data teks yang berkaitan dengan isu identitas dan pilgub NTT pada koran Pos Kupang, Timor Ekspres dan Victory News, maka kemudian hasil penelitian menemukan terdapat tiga nalar yang menjelaskan fenomena identitas dalam politik NTT, yakni logika sosial, logika politik dan logika fantasmatic. Logika sosial membantu mengidentifikasi penanda-penanda apa saja yang disematkan pada diskursus identitas dalam pilgub NTT, sementara nalar politik menjelaskan perihal konstruksi dan kemunculan identitas etno-religius dalam Pilgub NTT. Dan yang terakhir, bagaimana diskursus identitas mencengkram subyek pemilih dalam sub-nalar beatific dan horrific merupakan penjelasan logika fantasmatik. Melalui uraian ini, studi ini memberikan penjelasan alternatif dan kritis dalam memaknai diskursus identitas etno-religius dalam politik elektoral, sekaligus menjadi upaya lanjutan dalam mengoperasionalisasi teori diskursus Laclau-Mouffe pada penelitian empirik.
Article Details
Bau, Yanuarius Koli., (1999), “Negara, Etnisitas dan Sektor Informal: Kasus Kupang, Nusa Tenggara Timur” (Disertasi), Yogyakarta: Ilmu Sosiologi-UGM.
Glynos, Jason & Howarth, (2007) “Logics of Critical Explanation in Social and Political Theory” New York, Routledge
Kompas, (2018) “Kontestasi Berbasis Identitas Sosial”. 07 Maret, Hal.7
Laclau, Ernesto & Chantal Mouffe, (1985) “Hegemony and Socialist Strategy: Towards a Radical Democratic Politics” London & New York: Verso
Negong, Y. (2017). “Politik Identitas dalam Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur 2013” Politika: Jurnal Ilmu Politik
Remling, Elise. 2017. Logics, Assumptions and Genre Chains: a Framework for Poststructuralist Policy Analysis. (Critical Discourse Studies, Vol 15 No. 1).
Setiawan, Bambang., (2009) “Dikotomi dan Aristokrasi dalam Kontestasi” Kompas, 5 Maret.
Sayrani, Laurens., (2017),“Dinamika Representasi Dalam Birokrasi Pemerintahan Di Provinsi Nusa Tenggara Timur ”(Disertasi), Yogyakarta; Prodi Manajemen dan Kebijakan Publik UGM.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.